Ibadah merupakan kewajiban setiap umat Muslim. Selain Sholat, Zakat, Amal, Puasa, Haji dan banyak ibadah lainnya yang difirmankan di dalam Al-Quran dan Al-Hadits, setiap kegiatan yang kita lakukan sebenarnya dapat dicatat sebagai ibadah asalkan dimulai dengan niat yang baik, dilakukan dengan cara yang halal dan diakhiri dengan syukur. Dengan melakukan semua itu Insya Allah setiap kegiatan kita akan dicatat sebagai ibadah. Salah satu karya Imam Al-Ghazali yang paling terkenal ialah Kitab Minhajjul Abiddin. Suatu kitab yang membahas tentang tata cara beribadah dengan benar dan sempurna dalam Islam. Di dalam salah satu bab di kitab tersebut Imam Al-Ghazali menyebutkan bahwa ada 4 Hal Penghalang dalam kita melakukan ibadah. Penghalang-penghalang itu ialah : 1. Karena Dunia Dunia beserta isinya bisa diibaratkan sebagai seorang wanita yang tua yang memakai perhiasan mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki, sehingga siapapun yang melihatnya pasti akan silau dengan perhiasan yang dipakainya. Sama halnya dengan dunia, dunia adalah mahluk Allah SWT. yang berusia sangat tua namun dipenuhi dengan hiasan-hiasan semu seperti harta, tahta, kekuasaan, kesenangan dunia dan lain sebagainya. Jadikan dunia dan seisinya sebagai alat bantu kita untuk dapat mendekatkan diri dengan Allah SWT. dan jangan sampai kecintaan pada dunia yang berlebihan menjadikan penghalang kita untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT. 2. Karena Mahluk Mahluk disini adalah dikhususkan pada manusia, dimana manusia juga dapat menghalang-halangi ibadah kita terhadap Allah SWT. Mungkin dapat dicontohkan dengan seorang teman yang tanpa kita sadari mengajak kita pada perbuatan maksiat kepada Allah SWT. Maka dari itu sebaiknya kita dapat memilih teman yang memang benar-benar baik dalam arti kata dapat mengajak kita pada perbuatan baik yang di ridhai oleh Allah SWT. 3. Karena Setan Setan adalah mahluk Alllah SWT mulai dari penciptaannya yang sudah akan selalu menjadi penghalang kita untuk beribadah kepada Allah SWT. Seperti diketahui, setan akan selalu berusaha denga segala cara dari berbagai arah mata angin akan selalu berusaha mengganggu kita dalam menjalankan ibadah kepada Allah, melupakan akan Allah dan pada akhirnya akan membuat kita menjadi "partner" para setan nantinya di neraka. Naudzubillah Hii Min Dzaliik... 4. Karena Hawa Nafsu Hawa nafsu sebenarnya merupakan salah satu tanda-tanda kesempurnaan manusia dari Allah SWT. karena hanya manusia yang diberi hawa nafsu oleh Allah SWT. dan akan dapat berubah menjadi baik apabila kita dapat mengarahkannya dengan benar. Namun karena hawa nafsu itu ada di setiap diri kita dan tidak dapat dipisahkan dari kita, maka sebenarnya hawa nafsu ini merupakan godaan terbesar kita dalam melakukan ibadah kepada Allah SWT. Sebenarnya ada beberapa tingkatan nafsu... a. Nafsu Ammara' ialah nafsu yang selalu mengajak untuk berbuat maksiat kepada Allah SWT. b. Nafsu Lawwamalah ialah nafsu yang sudah mulai untuk dapat dikendalikan c. Nafsu Mulhamah ialah nafsu yang mengilhami diri kita sendiri untuk mau menyalahkan diri sendiri karena kita melakukan sesuatu yang salah d. Nafsu Muthmainnah ialah nafsu yang selalu ada di bawah pengendalian kita dan ahlaq Allah, sehingga kita dapat memiliki ahlaq terbaik. Wallahua'lam Bisshowaaf... nb: pict. courtesy by aboutmiracle.wordpress.com
|
This entry was posted on 8:41 PM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

2 comments:

On January 4, 2009 at 7:06 PM , Anonymous said...

artikel nya bagus sekali, om Ustdaz.

Smoga kita selalu berada di jalan-Nya. Amin

 
On April 24, 2009 at 9:19 AM , santri said...

bagus banget tadz
silahkan kunjungi ngaji kitab kuning
di blog kami ada tiga hamba allah yang paling dibenci